Kamis, 19 April 2012

Pendidikan Zamrud Khatulistiwa

Composed by : Faiq Anan Murobby Indonesia merupakan negara yang wilayahnya dilalui garis khatulistiwa dan memiliki iklim tropis dengan beragan jenis makhluk hidup yang tersebar dalam puluhan ribu pulau yang terintegrasi dalam suatu tatanan hidup yang bernama Nusantara. Dengan letak yang strategis itulah kekayaan plasma nutfah Indonesia sangat banyak dan menurut saya terbanyak di dunia. Salah satu kekayaan yang dimiliki oleh Indonesia yaitu kelimpahan tumbuhan, yang beberapa peneliti menyebutnya, tumbuhan tropis. Tumbuhan yang berada di dalam iklim tropis memiliki keanekaragaman yang tinggi dan membentuk beraneka ragam jenis ekosistem, seperti hutan hujan tropis, sabana dan hutan pesisir pantai. Keanekaragaman tersebut disebabkan oleh adanya gunung-gunung dan pantai-pantai yang saya kira hamper sama jumlahnya. Oleh karena itu Indonesia dikenal sebagai zamrud khatulistiwa maupun patahan syurga yang ada di bumi. Sistem pendidikan dari barat yang telah masuk mengakibatkan Indonesia harus menyesuaikan segala sesuatu yang ada didalamnya masuk ke dalam ranah sistem pendidikan. Berawal dari sejarah, masyarakat Indonesia sebenarnya telah mengenal pendidikan dari dulu yang secara turun temurun di ajarkan dari generasi ke generasi, baik pembelajaran tentang alam maupun social kemasyarakatan. Dalam konteks pengelolaan alam, masyarakat Indonesia telah menyatu dan belajar dengan alam dari zaman dahulu. Masyarakat dapat menjaga dan memanfaatkan alam dengan baik. Namun, persebarannya masih dalam konteks regional dan tidak dipublikasikan secara besar-besaran hanya untuk regional tersebut saja. Setelah masuknya sistem pendidikan yang terpusat dan diiringi oleh masuknya globalisasi, sistem pembelajaran yang ada dalam masyarakat semakin lama menjadi luntur dan hilang sehingga yang ada yaitu efek dari globalisasi yang menitikberatkan pada eksploitasi sumber daya dengan latar belakang penemuan teknologi terbarukan. Secara tidak langsung, pembelajaran tersebut terputus ke generasi berikutnya sehingga diperlukan pembelajaran dengan model yang baru yang bernama pendidikan dalam konteks dan metode yang berbeda. Pendidikan Indonesia dimulai dari nol hampir pada segala aspek kehidupan, termasuk tentang pelestarian tumbuhan tropis yang tersebar di seluruh Indonesia yang bermuara pada konservasi. Pendidikan Indonesia seperti dididik dan diajari bagaimana mendidik dari luar Indonesia dengan bingkai globalisasi dan bertujuan untuk memajukan derajat manusia. Sayangnya, proses pendidikan di Indonesia berjalan lambat dan terlihat seperti dibiarkan oleh si empu pembawa pendidikan itu sendiri sehingga masyarakat justru menjadi perusak alam. Oleh karena itu ke-urgensi-an pendidikan tropis mutlak dibutuhkan untuk tetap menjaga keindahan, keseimbangan, keanekaragaman dan ke-zamrud Indonesia-an. Pada kenyataannya pendidikan tentang tumbuhan tropis terbentur dengan frame masyarakat yang terlanjur tercetak oleh globalisasi dan industrialisasi. Sehingga, menurut saya peristiwa tersebut dua arah yang saling menjauh dan entah kapan akan bertemu. Pendidikan tumbuhan tropis tersebut menjelaskan suatu konteks hal yang sangat luas yang didalamnya terspesifikasi menjadi beragam cabang ilmu tentang tumbuhan, mulai dari taksonomi, ekologi, fisiologi, dan genetika. Output dari pendidikan tumbuhan tropis yaitu konservasi tumbuhan tropis. Diharapkan, dengan adanya pendidikan tersebut dapat menyadarkan masyarakat akan pentingnya keberadaan keanekaragaman tumbuhan tropis yang ada di Indonesia. Frame masyarakat yang telah berubah dibandingkan pada zaman dahulu harus dapat dipertemukan dengan system pendidikan tumbuhan tropis dengan cara mengubah metode atau sudut pandang system pendidikan tersebut sehingga dapat cocok dengan frame yang ada di masyarakat. Metode pendidikan bersifat dinamis sehingga dapat disesuaikan dengan pola piker yang ada di masyarakat. Pendidikan tumbuhan tropis di Indonesia sangat penting agar masyarakat tahu dan paham akan jenis-jenis tumbuhan yang ada di sekitarnya sehingga langkah konservasi yang dilakukan berprioritas di daerahnya sendiri dulu sebelum merambah ke mancanegara. Pendidikan tersebut diharapkan menyeluruh kepada masyarakat luas agar masyarakat dapat meneruskan ke generasi berikutnya sehingga dalam jangka panjang kelestarian keanekaragaman hayati khususnya tumbuhan tropis di Indonesia dapat dicapai sesuai dengan salah satu tujuan konservasi. Demikian, pentingnya pendidikan tumbuhan tropis yang dapat berdampak pada upaya konservasi tumbuhan itu sendiri. Dengan pendidikan tersebut seseorang dapat mengetahui dan memehami tumbuhan tropis yang ada di Indonesia, sehingga dapat melestarikan dan memanfaatkan sebaik sebenar mungkin serta dapat memberitahukan kepada orang yang belum mengerti agar dapat mengikuti langkah konservasi. Namun, proses dan metode pendidikan harus sesuai dengan pakem yang ada di masyarakat agar dapat diterima dan dapat menguntungkan tidak hanya penggiat konservasi, tetapi masyarakat umum khususnya bangsa Indonesia. Ditulis sebagai syarat menjadi calon ketua Canopy

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Leave your comments here